Sabtu, 10 September 2011

BAJU BEKAS JADI ALTERNATIF BAJU LEBARAN

.



Di tengah himpitan ekonomi yang melanda negri ini, masyarakat mencari alternatif dalam menyikapi baju lebaran.Di beberapa tempat terlihat warga menyerbu tempat penjualan baju bekas, seperti yang saya lihat di televisi.Di pelataran stadion Gajayana, Malang Jawa Timur.Stand baju bekas di kerumuni warga yang ingin menjadikannya baju lebaran.Hal sama juga terlihat di Kab.Jeneponto sebagian warganya memilih baju bekas sebagai baju lebaran.

Hal yang sama terjadi di Sulbar, ada kecendrungan sebagian masyarakat lebih memilih baju bekas untuk di jadikan baju lebaran.Selain harganya lebih murah, kualitasnya lebih bagus itulah alasan lebih memilih baju bekas.Untuk di wilayah Sulbar baju bekas lebih populer dengan nama cakar.Istilah itu ada sejak tahun 80 an, cakar merupakan kepanjangan dari cap karung.Karena di bungkus di dalam karung.Salah satu yang mengenalkan cakar era 80an di wilayah Sulbar adalah almarhum Paramisi, beliau membawanya lewat jalur Nunukan dari Malaysia.

Seminggu sebelum hari Raya Idul Fitri, saya menemui salah satu penjual cakar yang biasa berjualan di pasar Tinambung.Anwar, 22 tahun adalah salah satu dari sekian banyak penjual cakar yang keliing di pasar2 di wilayah Polman.Menurutnya omset penjualannya biasanya meningkat menjelang lebaran.Tapi tahun ini tidak sama tahun lalu, hasil penjualan cakar tahun ini agak berkurang.Mungkin daya beli masyarakat mulai berkurang.Cakar di ambil dari Pare-Pare yang merupakan jalur masuk pakaian bekas dari Malaysia.

Satu ball berisi dua sampai tiga karung pakaian bekas, tergantung jenis pakaiannya.Untuk baju anak-anak di belinya sekitar 3 juta per bal,baju kemeja 3 sampai 4 juta per bal, celana jeans sekitar 2 juta per bal.Anwar kemudian menjualnya perlembar, baju anak –anak kadang di jual Rp 2.500,- sampai Rp 5.000,-perlembar,celana jeans Rp 35.000,- sampai Rp 70.000,- perlembar.Omsetnya saat ini sekitar 10 juta,dan penjualan cakar sudah di jalaninya selama 2 tahun.

Terlepas dari alasan masyarakat menjadikan cakar sebagai baju lebaran.Ada hal positif yang kita bisa rasakan manfaatnya.Yaitu menjadikan bumi hijau,membantu pelestarikan lingkungan .Dengan menjadikan cakar sebagai baju lebaran atau memakai baju lebaran tahun sebelumnya. Akan mengurangi produksi pakaian.Bumi semakin tua, akan semakin dipercepat dengan konsumsi yang berlebihan.Sudah saatnya kita semakin bijak memanfaatkan alam.

Sebaiknya baju yang sudah tidak kita pakai, yang masik layak.Sebaiknya di berikan kepada yang membutuhkan.Masih banyak saudara –saudara di sekeliling kita yang lebih membutuhkannya.Dari pada menumpuk dalam lemari.Selain membersihkan lemari juga untuk beramal.

Situasi yang terjadi di negri ini dengan menjadikan baju bekas sebagai baju lebaran (terlepas dari alasan pelestarian lingkungan).Adalah gambaran nyata masyarakat yang jauh dari kesejahteraan dan serba kecukupan.Sehinggga baju bekaspun menjadi alternatif murah meriah merayakan lebaran.

0 comments

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar