Sabtu, 10 September 2011

BALAPAN LIAR YANG MERESAHKAN

.


Sudah beberapa tahun ini kegiatan balapan liar sepertinya mencoba ikut mewarnai Ramadhan di Tinambung. Seperti Ramadhan tahun ini, walaupun cukup meresahkan.Arena yang di pilih adalah jalan trans Sulawesi,membuat pengguna jalan yang lain, cukup di buat repot.waktu yang dipilih sesudah sholat shubuh, menjelang buka puasa( ngabuburit), dan puncaknya setelah selesai sholat tarwih.
Tahun lalu balapan star dari perbatasa Majene- Polman dan finis di jembatan Tinambung jarak tempuh sekitar 2 kilometer.Tahun ini jarak lebih pendek sekitar 600 meter, star dari lapangan Tinambung finis di jembatan.Satu kali lomba di ikuti miimal 2 sampai 10 motor, dan di sesuaikan dengan tipe motor.
Peserta balapan berasal dari Majene, Campalagian,Balanipa,Limboro, dan Tinambung sebagai tuan rumah.Handphone di gunakan untuk saling berkomunikasi.Tempat pertemuan sesama pembalap di jembatan, di depan kantor BRI, dan persimpangan lampu merah.Mereka berlomba tanpa memakai helm atau alat pengaman lainnya.Malah kadang datang dengan memakai kopiah, layaknya habis sholat tarwih.
Raungan motor sangat menggangu masyarakat yang tinggal di sekitar jalan.Tidur malam yang sudah sedikit karena harus bangun sahur, semakin berkurang karena suara motor sampai dini hari.
Kecelakaan tidak mengurungkan niat mereka untuk berhenti.Lecet sedikit sewaktu jatuh, tak menghalangi untuk tetap melanjukan balapan.Seperti yang terjadi beberapa malam lalu dengan pembalap dari Tinambung.Terjatuh saat menghindari mobil tangki. Kadang kalau sakitnya parah, pembalap akan berhenti beberapa hari .Setelah sembuh, akan kembali ke jalanan.
Meliuk-liuk diantara diantara kendaraan , karena rute yang mereka lewati tidak steril dari pengguna jalan yang lain.Yang cukup berbahaya sewaktu memasuki finis.Pembalap biasanya mematikan lampu motornya, tapi dengan kecepatan yang masih tinggi.
Kadang mereka bertaruh sampai jutaan.Taruhan berasal dari penonton dan pembalap sendiri.Pembalap dan penonton yang kecewa karena kalah,esoknya akan berusaha untuk kembali bertaruh.
Pembalap liar tahun ini tidak sampai ke desa Sepabatu, mereka cuma sampai di ujung desa yaitu jembatan.Masyarakat Sepabatu tahun lalu menghadang pembalap untuk tidak melintas di daerahnya.Selain karena meresahkan, juga karena sudah ada warganya yang meninggal dunia karena mengikuti lomba balapan liar.
Penulis menemui Lurah Tinambung, Khaidir.Menurut beliau sudah beberapa malam ini terjadi perkelahian di antara penonton balapan liar.Sudah saatnya Polres Polman menghentikan balapan liar di Tinambung.Seperti yang terjadi di Kec Campalagian, pembalap liar sudah jera untuk melakukan balapan setelah aparat keamanan turun tangan.

0 comments

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar