Minggu, 11 September 2011

Sandeq Race ruta Majene-Polman

.

Sabtu, 10 September 2011 saya menuju pantai Majene untuk kembali menonton lomba sandeq race rute Majene – Polewali.Sebenarnya sudah lama ada keinginan untuk ikut juga merasakan eforia sandeq race.Tapi tidak pernah kesampaian, walau pernah juga mensponsori secara kecil-kecilan ajang sandeq race beberapa tahun lalu.

Sekitar jam 08.30 saya tiba di pantai Majene, ternyata sudah ada yang perahu sandeq yang berangkat menuju Polewali. Lomba di bagi atas tiga tahap : tahap I jam 08.00, tahap II jam 09.00, dan tahap III 10.00.Setelah memarkir motor, saya berbaur di antara kerumunan penonton yang berada di tanggul.Melihat perahu sandeq dan kapal-kapal pengiring yang sudah siap-siap untuk berangkat.

Entah kenapa pagi itu, ada keinginan kuat untuk ikut di kapal pengiring.Walau keinginan itu ada sejak bertahun-tahun lalu (mimpi yang lama terkubur karena kesibukan).Iseng-iseng saya bertanya pada seorang bapak yang masih berada di pantai, menunggu sampan kecil yang menjemputnya menuju kapal pengiring.Saya bertanya apakah saya boleh ikut di kapal pengiring?, lama dia menatap wajahku mungkin tidak percaya dengan pertanyaan saya. Tanpa mejawab bapak tadi balik bertanya apakah saya tidak mabuk? Entah kenapa karena mendapat sinyal bagus kujawab saja: tidak mabuk!(walau dalam hati sangsi juga apakah saya benar2 tidak akan mabuk).Bapak tadi bertanya lagi apakah saya pernah melaut? Kujawab dengan pasti: pernah! (kurasa saya tidak berbohong karena pernah naik KM Umsini, walau fungsi kapalnya tidak sama hehee)
Bapak tadi kemudian memperbolehkan saya ikut menumpang di kapalnya.Saya bertanya berapa yang harus saya bayar untuk naik dikapal pengiring? Bapak tadi menjawab tidak usah.Saking gembiranya saya meraih tangannya untuk melihat merek rokoknya.Kemudian berlari ke warung untuk membeli rokok, makanan ringan,dan air mineral.Lama di warung , karena pemilik warung juga sementara menonton.Setelah ber teriak-teriak pemilik warung muncul, saya menyuruhnya mencatat saja barang yang saya ambil. Kemudian menyerahkan sejumlah uang yang saya perkirakan lebih dari harga barangnya.Kemudian berpesan kepada pemilik warung, besok saya ambil kembaliannya.

Tiba di bibir pantai, apa yang saya perkirakan terjadi.Kalau saya terlalu lama tadi di warung.Ternyata bapak tadi sudah krasak-krusuk mencari saya.Dia menyuruh saya cepat-cepat naik sampan yang akan menyeberangkan menuju kapal pengiring.Sewaktu menuju sampan saya mendapat teguran, kalau helm saya di simpan saja.Karena terlalu terburu-buru, saya tidak merasakan kalau helm masih bertengger di kepala.Helm kesayanganku saya titip sama orang yang tidak saya kenal.Tapi dia mengaku keluarga pemilik kapal.
Mendekati kapal pengiring, terlihat wajah-wajah keheranan di atas kapal melihat saya.Setelah di jelaskan oleh bapak tadi kalau saya akan ikut menumpang sampai di Polewali.Akhirnya mereka mengerti, dan tersenyum.
Saya mengambil posisi duduk di atas atap kapal,agar bisa leluasa melihat sekeliling.Kapal pengiring pelan pelan meninggalkan pantai Majene.Terlihat bangunan2 yang berada di kota majene semakin lama semakin mengecil.Kuedarkan pandanganku pada orang-orang yang berada di kapal ternyata mereka semua laki-laki.Ternyata kegilaan lamaku muncul kembali, lebih senang di dunia laki-laki.
(ini di jadikan bagian pertama dulu karena motor bututku yg saya parkir di pantai majene belum ketemu beserta helmnya...heheeee.. ntar di sambung)

0 comments

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar