Sabtu, 06 Agustus 2011

MINYAK TANAH RIWAYATMU KINI....

.


Sementara dengar lagunya Iwan Fals...(gara2 BBM naik tinggi, susu tak terbeli....)ide ini muncul untuk menulis tentang BBM.Minyak tanah untuk saat ini sesuatu yang langka.Mungkin suatu saat nanti kita hanya akan menjumpainya di musium saking langkanya, atau masuk dalam daftar “barang” yang di lindungi hehe...seperti anoa , cendrawasih atau nasibnya akan sama dengan dinosaurus yang benar2 sudah punah....

Saya yang termasuk makhluk hawa jelas akrab dengan minyak tanah, berkutet dengan dapur jelas butuh bahan bakar untuk mematangkan makanan.Sudah satu bulan ini saya barangkali salah satu dari sekian banyak orang yang stresss dengan “makhluk” yang namanya minyak tanah.Angkanya menembus sepuluh ribu per liter (niru pembawa berita di TV hehe).Sudah mahal, jergen harus antri malah kadang harus kos2an di agen kadang sampai bulanan.(untung agennya ndak nagih uang kos an).

Ngerti ...kalau selama ini minyak tanah di subsidi pemerintah dan trik agar rakyatnya pakai gas semua.Makanya minyak tanah di bikin mahal....

Tapi saya termasuk makhluk langka juga (terserah kalau mau di cap kampungan hehe..).Saya trauma sama kompor gas.Jadi saya sampai saat ini tidak punya kompor gas.Kadang keluarga dan teman2 meledek...bermula tahun 1987(hapal tahunnya saking trauma) dengar tabung gas tetangga meledak walaupun titik api tidak bermula dari situ.Satu kompleks perumahan habis di lahap si jago merah tanpa tersisa termasuk rumah orang tua. Saat ini kalau di rumah sepupu atau teman2 saya berani pakai kompor gas.Tapi kalau di rumah masih takut (serasa kompor gas adalah bom yang sewaktu-waktu akan meledak).
Awal Ramadhan ini’ saya benar2 berpikir keras apakah akan mematuhi anjuran pemerintah untuk beralih ke gas.Pernah satu minggu karena ndak dapat2 minyak tanah saya pakai kayu bakar,walau rasa makanan terasa enak kalau memakai kayu.Tapi kadang tidak efesien, apalagi kalau mesti buru2 karena ada pekerjaan lain.Andai pemerintah pintar, bukannya beralih ke gas (yang suatu saat akan habis juga) tetapi ke alternatif lain misalnya penggunaan sinar surya atau yang lainya yang ramah lingkungan.

Kembali ke cerita minyak tanah....Minyak tanah pernah beberapa tahun sangat” akrab” dengan duniaku.Sejak duduk di sekolah dasar dapat tugas dari orang tua mengantar mobil tangki minyak tanah ke ke pengecer2, rutin 2x seminggu.Saking akrabnya dulu saya dapat membedakan bau minyak tanah, solar maupun bensin.Tapi sejak pembatasan beberapa tahun lalu oleh pemerintah terhadap pangkalan minyak tanah, total membuat usaha ortu terhenti.Kadang kasian juga lihat ratusan drum yang sudah mulai berkarat.

Minyak tanah riwayatmu kini............
(niru lagu Bengawan Solo....)
akankah nilaimu akan menembus level diatas sepuluh ribu per liter...???
tanyakan pada rumput yang bergoyang.....

2 comments

deviansejati mengatakan...

hyahahah,, nassa ca'muane qii dlu tante dihh,,
wkwkwkkw
mauka ikut pigi nai2 mobil antar minyaktanahh,, ikutt :k:

tapi aiss,,
jahatki aih
lagi enak2x baca,,
sa' habiss
:m:

wkwkwk
so this is awesome, auntie!
cuma kurangpajang
hikss
gimme more :i:

Juniarti Hamid mengatakan...

tunggu part2 nya.. :c:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar